Showing: 1 - 6 of 6 RESULTS
Kerajinan Tangan Tradisional Khas Sri Lanka

Kerajinan Tangan Tradisional Khas Sri Lanka

Kerajinan Tangan Tradisional Khas Sri Lanka – Kerajinan tangan Sri Lanka adalah sejarah yang masih dilestarikan hingga hingga sekarang. Produksi kerajinan tangan Sri Lanka, dengan pengecualian perhiasan, pada dasarnya adalah industri rumahan:

produk-produknya ternyata memanfaatkan bahan baku alami dengan menggunakan teknik kuno yang sudah teruji seiring berjalannya waktu. Keterampilan tradisional telah dilestarikan dengan kemurniannya, menghasilkan kelanjutan identitas khas Kerajinan Sri Lanka.

Sistem sosial kuno Sri Lanka yang memiliki akar Indo-Arya sebagian besar berperan dalam melestarikan keterampilan tradisional dengan identitas khasnya.

Berbagai macam kerajinan tangan yang sangat menarik di Sri Lanka dapat ditemukan di seluruh negeri di toko-toko, kios-kios jalanan dan toko-toko yang dikelola pemerintah. Kerajinan gading dan kulit kura-kura yang dulu dijual bebas, tidak lagi diperjualbelikan di Sri Lanka.

Kerajinan Tangan Tradisional Khas Sri Lanka

Tembikar di Sri Lanka

Gerabah adalah salah satu kerajinan tangan tertua di Sri Lanka. Karakter utilitarian utama tembikar Sri Lanka telah terus ada sejak awal peradaban Aria Sinhala di Sri Lanka. Kesederhanaan ornamen dan pesona keanggunan gerabah telah bertahan dalam waktu yang lama di negeri ini selama lebih dari satu setengah milenium di Sri Lanka. poker asia

Panci masak, kendi, mangkuk, gelas, ubin, vas, adalah peralatan dapur yang paling banyak digunakan di Sri Lanka. Selain pot dan wajan dapur, produk yang dirancang dengan rumit seperti figur terakota dan vas berukir juga populer di Sri Lanka. Ornamen seperti patung-patung dan binatang yang menarik dengan karakteristik khas Sinhala juga diproduksi di bengkel-bengkel tembikar di pedesaan. www.americannamedaycalendar.com

Tembikar Sri Lanka dihasilkan melalui roda kecil yang diputar oleh pembuat tembikar sambil membentuk gumpalan tanah liat dengan tangan dan kemudian dikeraskan dengan oven di tempat pembakaran tradisional yang terbuat dari batu bata. Kuantitas utama dari produk ini adalah peralatan sederhana tanpa hiasan. Dengan meningkatnya permintaan akan gerabah hias, kerajinan tanah liat basah dengan pola dan kaca kini diperkenalkan.

Ukiran Kayu di Sri Lanka

Kerajinan ukiran kayu di Sri Lanka memiliki sejarah panjang. Tradisi ukiran kayu di Sri Lanka dimanifestasikan di Kuil Lankatilaka dan Embekke Devale di Kandy. Di kuil-kuil ini, replika miniatur ukiran kayu tingkat rendah yang dilakukan oleh pengukir kayu tradisional dapat dibeli dengan harga yang wajar.

Ukiran tiga dimensi gajah ebony dan Buddha sangat populer di Sri Lanka. Panel dekoratif berukir kayu digunakan secara luas di Sri Lanka dalam perdagangan dekorasi interior juga.

Berbagai macam barang kerajinan yang terbuat dari kayu menggabungkan utilitas dan keindahan menambah keanggunan gaya hidup Anda. Hiasan dinding, perhiasan mewah, patung-patung, produk pernis, kotak hadiah, mainan, barang-barang pendidikan untuk anak-anak pra-sekolah, barang-barang rumah tangga adalah beberapa barang kerajinan kayu yang diproduksi di Sri Lanka.

Kerajinan Logam di Sri Lanka

Sri Lanka memiliki tradisi panjang dalam bidang logam. Pekerjaan logam diproduksi dengan seluruh jajaran logam dan paduan di Sri Lanka: emas, perak, kuningan, timah, timah dan besi, serta berbagai paduannya, dalam segala jenis pekerjaan mulai dari pengecoran hias dan desain tindik.

Kerajinan tangan dari logam penghias damascene seperti besi atau baja dengan pola etsa bergelombang atau inlay logam mulia dan kerawang dekoratif halus yang terbuat dari kawat logam tipis yang dipintal diproduksi di Sri Lanka dengan teknik tradisional.

Batik di Sri Lanka

Batik adalah kerajinan yang berasal dari Indonesia, namun di Sri Lanka, kerajinan ini telah berkembang dengan gaya yang unik untuk menghasilkan kemeja, sarung, gaun, celana pendek, hiasan dinding, sarung bantal, gantungan tempat tidur dan banyak item dekorasi. Produk kerajinan batik adalah desain khas dalam warna-warna cerah.

Teknik yang memakan waktu dalam menghasilkan Batik berkualitas tinggi melibatkan banyak waxing dan pewarnaan kain di mana desain dilakukan. Pada akhirnya semua lilin dikikis dan kemudian direbus. Kain ini dibuat untuk menyerap pewarna lebih lanjut dengan menggunakan Asam Klorida.

Mengeringkannya di bawah sinar matahari akan membuat warna lebih terang. Jumlah warna dalam batik adalah indikasi yang tepat dari berapa kali itu dicelupkan ke dalam bak pewarna dan aplikasi dan menghilangkan lilin. Dengan kata lain, desain Batik yang beraneka warna melibatkan banyak pekerjaan daripada desain Batik hanya dalam beberapa warna.

Saat ini, karena pewarna kimia juga telah masuk ke dalam pembuatan di samping pewarna tradisional, spektrum warna dalam Batik tampaknya telah menjadi tak ada habisnya. Awalnya merupakan industri rumahan, saat ini pembuatan produk Batik dilakukan di tingkat bengkel di wilayah pesisir barat daya serta wilayah Tengah Sri Lanka.

Tekstil di Sri Lanka

Tekstil diproduksi di Sri Lanka dalam batas-batas industri skala kecil yang menghasilkan lapangan kerja bagi perempuan pedesaan. Di antara tekstil yang diproduksi adalah linen rumah tangga seperti seprai dan handuk, bahan pelapis, bahan perabotan seperti penahan kain, sarung bantal, sari dan sarung.

Buku, buku catatan, album, dan bahkan papan tulis sekarang dibalut dengan bahan tekstil kerajinan tangan ini. Kain tenunan tangan dari katun dan sutra sutra warna-warna cerah telah populer di kalangan penduduk setempat dan juga para wisatawan.

Kombinasi desain tradisional dicampur dengan tren modern dalam bahan modern yang ditenun dalam teknik pemrosesan baru telah membuat tekstil kualitas ekspor Sri Lanka mampu menembus pasar internasional yang kompetitif.

Topeng Kayu di Sri Lanka

Topeng Kayu diproduksi terutama di sisi pantai barat daya Sri Lanka. Dari semua wilayah sisi pantai barat daya, kota Ambalangoda memiliki warisan panjang dalam kerajinan tangan khusus memproduksi topeng kayu. Topeng Kayu dalam berbagai ukuran dalam warna cerah dibuat dari kayu pohon yang disebut ‘Kaduru” (strychnos nux vomica).

Pohon kaduru yang tumbuh di tanah berawa yang berbatasan dengan sawah ringan dan lembut menjadikannya bahan yang ideal untuk menghasilkan topeng kayu.

Teknik pembuatan topeng telah diwariskan dari generasi ke generasi dari zaman kuno. Log Kaduru dikeringkan di bawah sinar matahari tropis sampai cairan lengket dari kayu diuapkan dan kemudian dipotong-potong sesuai ukuran yang diperlukan.

Kerajinan Tangan Tradisional Khas Sri Lanka

Perhiasan di Sri Lanka

Perhiasan Sri Lanka adalah kerajinan tangan unggul yang bersaing di tingkat internasional yang mendatangkan pendapatan asing ke negara itu. Sri Lanka memiliki dua tradisi dalam mendesain perhiasan: Galle Low Country Traditional juga disebut Tradisional Barat dan Kandyan tradisional.

Tradisi Galle menampilkan emas dan batu permata, sedangkan tradisi Kandyan menampilkan karya logam yang rumit terutama dalam perak. Para wisatawan dari negara-negara barat, Jepang dan Rusia sangat meminati Galle Low Country Traditional yang sangat mereka sukai.

Membuat renda bukanlah seni asli di Sri Lanka. Pembuatan renda pertama kali diperkenalkan ke Sri Lanka oleh Portugis di abad ke-16.

Pembuatan Renda

Dimulai di daerah pantai barat daya, terutama di sekitar Galle. Pembuatan renda dipraktekkan oleh para wanita Belanda selama era kolonial Belanda juga. Selanjutnya, wanita Sinhala mengenal renda dan membuat kerajinan tangan di sisi pantai barat daya Sri Lanka.

Selama abad ke-19, ketika pelabuhan laut Galle berada pada masa jayanya, produk renda dari sisi pantai Barat Daya muncul dengan popularitas yang luar biasa. Hari ini pembuatan renda dilanjutkan terutama oleh para wanita Sinhala yang mewarisi kerajinan tangan dari leluhur mereka.

Di antara berbagai produk yang dibuat dengan pembuatan renda adalah blus, linen meja, gorden, seprai dan bantal.

Membuat Kerajinan Tangan dari Barang Bekas

Membuat Kerajinan Tangan dari Barang Bekas

Membuat Kerajinan Tangan dari Barang Bekas – Beberapa orang pasti berpikir bahwa barang bekas hanyalah sampah yang tidak memiliki nilai jual sama sekali. Alhasil, barang tak terpakai tersebut langsung dibuang di tempat sampah atau berserakan di gudang rumah.

Padahal, bila mau berusaha dan sedikit menggunakan daya kreativitas, barang bekas tersebut dapat menjadi barang berharga dan laku di masyarakat. Bahkan, tak sedikit bukti yang menunjukkan bahwa membuat kerajinan dari barang tak terpakai dapat menjadi sumber rezeki yang menjanjikan.

Membuat Kerajinan Tangan dari Barang Bekas

Selain mudah dijumpai, modal yang diperlukan untuk menekuni usaha kerajinan tangan dari barang bekas ini juga sangat kecil. Namun, tergantung dari daya kreativitas dan kualitasnya, produk kerajinan tangan dari ‘sampah’ tersebut dapat laku dengan harga yang mahal. Tak hanya itu, dengan menggeluti dunia bisnis tersebut, pengrajin dari barang bekas juga turut membantu Bumi untuk memiliki masa depan yang lebih cerah. pokerasia

Dengan beragam manfaat dan potensi keuntungan yang bisa didapatkan dari mengolah barang bekas menjadi kerajinan tangan, tidak ada salahnya untuk mencoba terjun ke bidang bisnis tersebut. Tak perlu memulainya dari nol, berikut adalah bocoran cara kreatif membuat kerajinan tangan menarik berbahan dasar barang bekas. https://www.americannamedaycalendar.com/

Kerajinan Tangan dari Botol Bekas

Botol bekas adalah salah satu jenis sampah yang paling banyak berserakan di lingkungan. Bahkan, botol menjadi jenis sampah yang mungkin jumlahnya paling banyak di dunia saat ini. Oleh karena itu, tidak sulit untuk mencari botol bekas sebagai bahan dasar pembuatan kerajinan tangan yang menarik.

Sebab bahannya yang terbuat dari plastik dan memiliki banyak ukuran, botol menjadi barang bekas yang cukup populer untuk dijadikan sebagai kerajinan tangan. Pasalnya, botol bekas mudah untuk dibentuk dan dikreasikan menjadi karya seni atau barang praktis bernilai tinggi. Daripada penasaran, inilah tiga kerajinan tangan yang bisa diciptakan dari bahan botol bekas.

  • Pot untuk Tanaman Hias

Melihat tanaman hias yang tertata apik di rumah memang dapat membuat penghuninya merasa betah. Namun, desain pot bunga yang terkesan monoton seringkali membuat taman menjadi kurang menarik. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan mengkreasikan pot bunga dengan menggunakan botol bekas.

Tak perlu modal banyak, membuat banyak pot bunga yang unik dari botol bekas bisa dilakukan dengan modal kurang dari 50 ribuan saja. Yang penting, pengrajin botol bekas harus memiliki cutter dan juga cat akrilik agar pot tanaman tersebut terlihat lebih menarik.

Desain pot yang bisa dikreasikan juga beragam. Mulai dari bentuk kepala hewan, gambar kartun, ataupun bentuk menarik lainnya. Nah, tergantung dari seberapa menarik desain pot yang dibuat dari botol bekas, kerajinan tangan tersebut bisa dijual dengan harga mulai 5 ribu hingga 30 ribu Rupiah berbuahnya.

  • Tempat Penyangga Charger Ponsel

Beberapa orang pasti pernah kebingungan saat akan mencharge smartphone tapi stop kontak yang ada terlalu tinggi. Alhasil, ponsel pun bisa jadi lowbat dan tidak dapat digunakan untuk keperluan yang mungkin saja penting.

Untuk mengatasi hal tersebut, ada solusi yakni dengan membuat sendiri penyangga charger ponsel menggunakan botol bekas ini. Sama dengan cara pembuatan pot bunga, tempat penyangga ini hanya membutuhkan alat berupa cutter dan juga cat akrilik yang membutuhkan modal kurang dari 50 ribu Rupiah saja.

Cara membuatnya pun cukup mudah, yaitu dengan memotong botol bekas sesuai dengan ukuran smartphone yang diinginkan. Kemudian, buat lubang sesuai dengan ukuran dan lokasi lubang charger pada smartphone. Barulah tempat penyangga tersebut dihias dengan semenarik mungkin dan dijual dengan harga mulai dari 5 ribu sampai 20 ribu Rupiah per buahnya.

  • Wadah untuk Alat Tulis Kantor

Selain untuk pot bunga dan tempat penyangga charger, botol bekas juga bisa dikreasikan menjadi wadah untuk alat tulis kantor atau ATK. Kebutuhan akan wadah khusus untuk menempatkan alat tulis secara praktis ini tentu sangat membantu pekerja kantoran yang sibuk. Dengan desain yang menarik, rasa penat juga tidak akan rentan dirasakan.

Masih sama, alat yang dibutuhkan untuk membuat wadah ATK adalah cutter dan cat akrilik seharga 30 ribuan saja. Caranya pun mudah, yaitu dengan melubangi botol bekas pada bagian atas dan bawah dengan ukuran lubang yang bawah lebih besar. Kemudian, lapisi botol bekas tersebut dengan cat berwarna putih dan setelah kering bisa dibuat gambar-gambar menarik sesuai selera.

Tentunya, semakin bagus gambar pada wadah tersebut, semakin mahal pula harga jualnya. Bukan tidak mungkin satu kerajinan tangan tersebut bisa menghasilkan untung berkali-kali lipat dengan harga jual mulai dari 5 ribu sampai 15 ribuan saja.

Kerajinan Tangan dari Tutup Botol

Bukan cuma botol bekas, ternyata tutup botolnya saja juga dapat dijadikan sebagai kerajinan tangan yang bisa dijual. Salah satu contoh kerajinan dari tutup botol adalah kalender yang estetik. Untuk bisa membuat kalender dari barang bekas ini dibutuhkan setidaknya 50 tutup botol, stik es krim, dan kaleng bekas.

Selain itu, magnet, lem atau double tape, cat air, serta spidol yang kesemuanya seharga kurang dari 40 ribu juga dibutuhkan untuk mempercantik kalender dari barang bekas ini. Tidak ribet, hal pertama yang harus dilakukan untuk membuat kalender ini adalah mewarnai tutup botol dengan cat air.

Setelah itu, tulis nomor 1 hingga 31, Senin hingga Minggu, serta Januari hingga Desember dengan spidol warna agar tampak menarik. Kemudian, tempelkan tutup botol dengan angka 1, 8, 15, serta 22 ke batang es krim dan seterusnya dengan kelipatan yang sama hingga terdapat tujuh batang es krim. Pasang magnet pada masing-masing stik es krim tersebut

Lakukan hal yang sama pada tutup botol dengan tulisan hari dan bulan dan susun tiap batang es krim tanggal dan hari sesuai dengan kalender tahun yang dibuat. Sedangkan untuk yang bertuliskan bulan, susun salah satu batang es krim pada pinggir kaleng dan masukkan pada kaleng nama bulan yang tidak terpakai.

Pasang juga magnet pada permukaan kaleng agar magnet pada batang es krim dapat menempel. Terakhir, hias kaleng dan beri gambar bila perlu agar kerajinan tangan tersebut memiliki harga jual yang lebih tinggi. Bukan tidak mungkin hasil kerajinan tangan tersebut dapat laku terjual dengan harga hingga 80 ribu sampai 100 ribu Rupiah.

Membuat Kerajinan Tangan dari Barang Bekas

Kerajinan Tangan dari Kardus Bekas

Serupa dengan botol bekas, kardus juga barang bekas yang cukup mudah ditemukan. Kebanyakan memang diloakkan untuk menghasilkan Rupiah. Namun, ada kesempatan meraup untuk lebih besar jika menyulap barang bekas tersebut sebagai karya menarik.

Salah satu yang unik adalah membuat rumah atau tempat bermain bagi kucing peliharaan. Hanya dengan modal sekitar 40 ribu untuk membeli jarum pentul dan selotip, serta kardus dan baju bekas, impian memberikan taman bermain kucing ala-ala bukan jadi isapan jempol belaka. 

Cukup mudah, rumah kucing dari kardus bisa dibuat dengan merekatkan sisi kardus yang tertutup menjadi satu menggunakan selotip. Kemudian, gunakan baju bekas sebagai penutup sisi kardus yang terbuka dan menjadi pintu masuk pagi kucing. Rekatkan bagian baju yang menempel kardus dengan jarum pentul dan rapikan bagian baju yang mencuat keluar agar kucing bisa masuk dengan mudah.

Walau biasanya rumah kucing dari kardus bekas ini hanya untuk peliharaan sendiri, bukan berarti tidak memiliki potensi untuk dijual. Karena jika rumah kucing hasil kerajinan tangan dari kardus bisa dibuat dengan menarik, harga jualnya juga akan mencapai ratusan ribu rupiah.

Kerajinan Tangan Tradisional Khas Bali

Kerajinan Tangan Tradisional Khas Pulau Bali

Kerajinan Tangan Tradisional Khas Pulau Bali – Bali mempunyai berbagai hasil produksi kerajinan tradisional rumahan atau home industri yang khas dan menjadi komoditi yang penting, baik itu bagi kalangan lokal, maupun untuk produk ekspor. Ada beragam barang kerajinan yang disukai oleh wisatawan yang sedang berlibur di pulau Bali dan akhirnya menjadi komoditi ekspor.

Bali memang mempunyai potensi yang cukup tinggi untuk memperkenalkan banyak barang kerajinan tradisional ke dunia Internasional, karena para wisatawan yang datang ke pulau Bali dapat menjadi peluang yang baik untuk para pengrajin memperkenalkan produksinya. Ditambah dengan barang kerajinan yang khas dan unik dapat menjadi buah tangan dan oleh-oleh spesial dari Bali.

Kerajinan Tangan Tradisional Khas Bali

Beberapa artshop, pasar seni dan toko oleh-oleh di Bali, menjadi pusat bagi pemasaran dari produk kerajinan daerah khas Bali ini. Tempat-tempat tersebut menjadi lokasi penting untuk kebutuhan wisata belanja bagi wisatawan dalam agenda perjalanan wisata dan tour di Bali, tidak hanya wisatawan asing bahkan wisatawan domestik, cukup berminat dengan barang-barang kerajinan hasil dari produksi rumahan warga Bali. poker 99

Dapat anda lihat misalnya pasar Sukawati dan Toko Krisna yang menjadi pusat penjualan beragam prosuk kerajinan khas pulau Bali ini, selalu dipadati pengunjung terutama ketika liburan hari raya Lebaran, Natal dan tahun baru. Tempat-tempat tersebut memang menjadi tempat paling cocok untuk mencaari barang oleh-oleh khususnya kerajinan khas Bali. www.mrchensjackson.com

Berbagai Hasil Kerajinan Tangan Tradisional Khas Daerah Bali

Setiap daerah tentu mempunyai ciri khas masing-masing mengenai hasil produksi rumahan yang merupakan kerajinan penduduk setempat, begitu pula dengan Bali, beberapa tempat memproduksi kerajinan-kerajinan khusus yang dibuat di wilayah tersebut. Beberapa kerajinan daerah yang cukup populer, diantaranya;

Emas dan Perak di Celuk

Tak perlu diragukan lagi produk kerajinan emas dan perak di desa Celuk ini memang sangat terkenal, memproduksi beragam hasil kerajinan khas unggulan dengan mutu serta kualitas terbaik dan mampu memproduksi dalam jumlah yang cukup besar, sehingga bisa memenuhi kebutuhan lokal dan bahkan pasar Internasional dengan cepat.

Hampir semua warga mempunyai keahlian sebagai pengrajin perak, berbagai hasil kerajinan yang diproduksi seperti gelang, kalung, cincin, bross, alat upacara, bahkan hingga patung yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sehingga Celuk menjadi tujuan wajib yang harus dikunjungi di pulau Bali bagi para pendatang.

Topeng

Salah satu dari seni tari tradisional Bali yang cukup populer adalah tari Topeng, seperti namanya tarian tersebut mengunakan topeng yang menutupi setiap penarinya sesuai lakon yang diperankan.

Sehingga untuk tradisi dan budaya lokal, pengrajin topeng sangat dibutuhkan di Bali untuk perlengkapan pementasan seni dan juga upacara keagamaan yang biasanya menampilkan tarian sakral bernama tari Barong.

Wujud topeng-topeng tersebut juga menjadi hasil kerajinan lokal. Beberapa jenis topeng yang cukup terkenal adalah topeng Barong, Rangda, topeng Tua, Ratu dan juga topeng bondres. Salah satu produsen kerajinan topeng yang populer di pulau Bali yaitu desa Singapadu.

Anyaman

Kerajinan tradisional anyaman di Bali ini cukup diminati, baik untuk kebutuhan sehari-hari hingga untuk kebutuhan alat upacara keagamaan, upacara adat, alas tempat duduk, bahkan dapat menjadi alas tempat tidur. Kerajinan menganyam ditekuni oleh sejumlah warga Bali, produksi rumahan ini memang sangat menjanjikan bahkan hingga diekspor ke luar negeri.

Bahan-bahan anyaman yang digunakan seperti pandan, bambu, rotan, jerami, daun lontar dan ata. Hasil kerajinan yang diproduksi berupa tas, dompet, sok, bakul, tikar, ingke, kursi bahkan patung dibuat dengan gaya klasik dan natural, sehingga terlihat unik dan indah sebagai barang hasil kerajinan daerah Bali yang banyak menyumbang devisa.

Batok Kelapa

Produk kerajinan tradisional khas Bali ini, menggunakan limbah dari buah kelapa di tangan orang-orang terampil dan kreatif akan menjadi barang bernilai ekonomis tinggi. Batok kelapa atau tempurung kelapa ini menjadi home industri yang menghasilkan barang-barang dengan berbagai ragam bentuk, mulai dari aksesoris untuk perempuan seperti jepit rambut,

begitu juga untuk kancing baju, bingkai photo sampai untuk peralatan dapur seperti mangkuk dan sendok.

Batok kelapa ini bahkan dapat dibuat untuk tas, hiasan lampu, perhiasan bokor alat persembahyangan. Salah satu desa lokasi pengrajin Batok kelapa ini yaitu Tampaksiring Gianyar, hasil kerajinan ini bahkan sudah menembus pasar Asia, Eropa, Amerika dan Australia.

Lukisan Khas Bali

Produk karya seni para pelukis Bali ini yang berupa lukisan khas Bali memang mempunyai karakteristik berbeda dengan banyak lukisan lainnya, dengan ciri khas sendiri dengan nilai artistik tinggi, gurat-guratannya jelas dan tegas, pengerjaannya sangat rapi dengan mempertimbangkan segala detailnya yang dilakukan dengan penuh perasaan.

Sehingga kerajinan daerah Bali ini sangat digemari oleh para wisatawan. Dari tampilan lukisan anda sudah bisa mengetahui bahwa produk karya seni tersebut adalah lukisan Bali, sebab ciri khas yang ditonjolkan, anda bisa menemukan lukisan tersebut di hampir seluruh pasar seni. Dan salah satu tempat yang cukup terkenal adalah lukisan wayang klasik desa Kamasan Klungkung.

Kerajinan Tangan Tradisional Khas Bali

Kain Endek dan Songket

Endek dan songket adalah produk kerajinan tradisional rumahan yang sangat terkenal di Bali, hasil kain tenun ikat ini mempunyai bentuk dan motif yang beragam. Bagi warga Hindu Bali kain Endek memang sangat populer dipakai untuk keperluan pakaian adat Bali seperti ke pura ataupun upacara adat lainnya.

Sedangkan kain songket nilai ekonomisnya cukup tinggi, ditenun menggunakan benang emas dan perak, kombinasi ini akan semakin sempurna jika disematkan pada benang sutera. Benang emas dan perak adalah benang tambahan untuk hiasan sebuah kain, sehingga terlihat sangat mewah.

Beberapa tempat pengrajin kain tenun tersebut adalah desa Sulang di Klungkung dan Sidemen di Karangasem.

Patung

Seni kerajinan tradisional patung di Bali tumbuh dan berkembang sangat baik , baik itu seni ukir patung kayu maupun batu. Seni patung memang berkaitan dengan seni ukir. Seperti halnya rumah adat Bali cenderung menggunakan ukiran-ukiran pada kayu dan juga batu, dan dilengkapi dengan ukiran patung yang membuatnya tampil cantik.

Patung-patung batu banyak kita jumpai di desa Batubulan, berbagai jenis patung anda bisa ditemukan disini baik untuk sarana dekorasi ataupun untuk tempat suci. Sedangkan patung kayu di Bali dapat anda temui di desa Mas, Kecamatan Ubud, Gianyar.

Berbagai jenis produk kerajinan tradisional daerah Bali tersebut di atas, hanya beberapa saja dari sekian banyaknya produk kerajinan yang dapat anda temukan, beberapa hasil kerajinan lainnya misalnya kerajinan kerang, batik, ukiran, gerabah dan sandal khas Bali.

Hasil dari home indutri ini dapat anda temukan di banyak pasar seni dan toko oleh-oleh Bali misalnya toko Krisna, Kampung Nusantara, Erlangga dan artshop di sejumlah titik wisata di Bali. Bila ingin membeli dalam jumlah besar dan ingin mengenal lebih dekat proses pembuatannya, cobalah datang langsung ke tempat pengrajinnya.

Regulasi Produk Kerajinan Tangan di Eropa

Regulasi Produk Kerajinan Tangan di Eropa

Regulasi Produk Kerajinan Tangan di Eropa – Tak ada regulasi khusus di Uni Eropa yang mengatur impor kerajinan tangan. Namun, ada persyaratan pada beberapa regulasi yang  berlaku untuk kelompok barang yang dipergunakan sebagai bahan baku untuk membuat kerajinan tangan.

Oleh sebab itu, untuk memperoleh informasi persyaratan produk kerajinan tangan perlu dilakukan pencarian khusus melalui jenis dan spesifikasi kerajinan tangan, bahan yang digunakan dan penggunaan produk.

Regulasi Produk Kerajinan Tangan di Eropa

Persyaratan Perhiasan

Peraturan Uni Eropa yang diterapkan untuk perhiasan berlaku juga untuk kerajinan tangan, misalnya produk aksesori rambut, sebagai bagian dari perhiasan busana atau bijoux, terutama tusuk rambut (hair pin), jepitan pengikal (curling pin) (diklasifikasi dalam kode HS 961590),

serta sisir, jepitan perapih rambut dan sejenisnya (dalam kode HS 961511 dan 961519). Oleh karena itu, untuk ekspor ke Uni Eropa harus mematuhi regulasi berikut: poker99

  • Regulasi REACH mengatur komposisi bahan kimia yang tidak termasuk pada bahan pangan serta penggunaan bahan kimia yang terkandung dalam produk langsung konsumen. REACH menetapkan persyaratan untuk memastikan bahwa penanganan bahan kimia di industri tidak dilakukan dengan cara yang berbahaya bagi kesehatan manusia atau lingkungan hidup. Regulasi REACH mengusulkan metode pengujian dan mendorong peredaran bahan secara bebas di pasar Uni Eropa serta daya saing dan inovasi antar perusahaan. Regulasi REACH membatasi penggunaan kadmium dan nikel. Pada produk perhiasan untuk busana yang dikombinasikan dengan plastik atau bahan artifisial lain dapat menggunakan kadmium sebagai pigmen, bahan penstabil atau pelapis. Pembatasan penggunaan nikel dalam produk yang bersentuhan langsung dengan kulit manusia yang digunakan pada perhiasan untuk busana. https://www.mrchensjackson.com/
  • Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) mengatur perdagangan tanaman dan hewan langka serta produk turunannya termasuk perhiasan dalam kategori kerajinan tangan. Uni Eropa menerapkan persyaratan yang dibuat oleh CITES ke dalam dua peraturan (The Wildlife Trade Regulations):  yang pertama mengatur perdagangan spesies dan menyediakan daftar rinci spesies yang tidak boleh diperdagangkan, atau dibatasi perdagangannya; dan yang kedua  mengatur persyaratan administratif dan teknis secara rinci dalam perdagangan spesies langka;

Produk Dekorasi Rumah

Produk dekorasi rumah terdiri dari:

  • Keramik dan porselen, misalnya patung (diklasifikasikan dalam kode HS 691310 atau 691390) atau bahan lain (dalam kode HS 691410 atau 691490);
  • Anyaman, keranjang dan bahan lain (diklasifikasikan dalam kode HS 460211, 460212, 460219, or 460290);
  • Produk kayu, termasuk bingkai kayu untuk lukisan, cermin, foto atau sejenisnya (diklasifikasikan dalam kode HS 441400), patung kayu dan ornamen lain (dalam kode HS 442010), dan tatakan kayu dan peti kayu untuk perhiasan serta peralatan makan dan produk kecil lainnya (dalam kode HS 442090); dan
  • Produk logam, misalnya patung dan bingkai logam, atau barang sejenis lainnya (diklasifikasikan dalam kode HS 830621, 860629 atau 860630).

Produk dekorasi rumah harus memenuhi persyaratan akses pasar di Uni Eropa yang diatur dengan regulasi pembatasan impor ke Uni Eropa produk dekorasi rumah dan kerajinan tangan:

Pertama, persyaratan impor impor keramik dan porselen Uni Eropa:

Karena keramik dan porselen dalam penggunaannya bersentuhan langsung dengan produk pangan, bahan tersebut harus mematuhi peraturan mengenai kebersihan makanan dan bahan dan barang yang bersentuhan dengan makanan, Peraturan ini menetapkan persyaratan umum untuk bahan yang bersentuhan dengan produk pangan.

Selain persyaratan di atas, ada peraturan lain yang diterapkan untuk bahan yang bersentuhan langsung dengan produk pangan, yaitu untuk pencegahan perubahan komposisi dalam makanan dan perlindungan terhadap kesehatan manusia. Peraturan tersebut terdiri dari:

  • Peraturan tentang bahan keramik yang bersentuhan langsung dengan bahan makanan
  • Peraturan tentang bahan dan barang yang terbuat dari lapisan selulosa yang beregenerasi apabila bersentuhan langsung dengan makanan
  • Peraturan tentang bahan dan barang plastik yang bersentuhan langsung dengan bahan makanan
  • Peraturan tentang bahan dan barang plastik daur ulang yang bersentuhan langsung dengan makanan
  • Peraturan tentang bahan dan barang yang bersentuhan dengan makanan
  • Peraturan tentang pembatasan penggunaan turunan epoxy tertentu dalam bahan dan barang yang bersentuhan dengan makanan dan
  • Peraturan tentang bahan dan barang yang mengandung vinil klorida monomer yang bersentuhan langsung dengan makanan
  • Peraturan tentang batas migrasi transisional untuk plasticiser dalam gasket pada tutup yang bersentuhan langsung dengan makanan

Hal serupa berlaku untuk impor kerajinan anyaman, keranjang dan produk lain, serta peralatan dari kayu dan logam, yang harus mentaati peraturan Uni Eropa berikut:

  • Regulasi REACH, menetapkan persyaratan penggunaan creosote dalam produk kayu. Creosote merupakan campuran bahan kimia yang digunakan, antara lain, untuk pengawetan kayu. Penggunaannya dibatasi karena fakta bahwa beberapa unsurnya memiliki waktu degradasi yang lambat dan berbahaya untuk organisme tertentu, menetapkan persyaratan untuk penggunaan arsenik dalam pengawetan kayu, membatasi penggunaan bahan logam,  senyawa organotin dan kadmium, agen karsinogenik, serta membatasi penggunaan beberapa bahan cair yang digunakan dalam produk-produk dekoratif, termasuk logam berat dan kontaminan yang ditemukan dalam cat;
  • Persyaratan CITES dan dua peraturan pelaksanaannya mengatur perdagangan tanaman dan hewan langka serta produk turunannya, seperti produk anyaman atau kayu;
  • Untuk produk anyaman dan produk kayu (seperti patung dan ornamen kayu lainnya, serta bingkai kayu dalam Bab 44 HS), importasinya ke Uni Eropa diatur dalam Forest Law Enforcement, Governance and Trade (FLEGT) Action Plan, yang menetapkan langkah-langkah bagi Uni Eropa dan Negara Anggotanya untuk mengatasi penebangan liar hutan di dunia. Rencana aksi FLEGT  mempunyai tujuan untuk mencegah kayu ilegal diimpor ke Uni Eropa serta menetapkan bahwa impor hanya dapat dilakukan jika negara pengekspor telah menandatangani Perjanjian Kemitraan Sukarela (Voluntary Partnership Agreement – VPA) dengan Uni  Eropa, atau jika telah memiliki sistem uji tuntas atau due dilligence.
  • Indonesia telah menyepakati VPA dengan Uni Eropa pada tahun 2011 dan menyusun kerangka regulasi yang diperlukan untuk memastikan bahwa kayu yang berasal dari Indonesia dan diekspor ke Uni Eropa sesuai dengan standar yang disepakati oleh kedua mitra dagang terkait dengan keberlanjutan lingkungan, sosial dan ekonomi. Pengiriman kayu dan produk kayu Indonesia harus mendapatkan lisensi FLEGT yang menyatakan bahwa kayu tersebut diperoleh secara legal, dan lisensi tersebut diterima (accepted) oleh  bea cukai Uni Eropa sebelum produk dipasarkan di Uni Eropa.
Regulasi Produk Kerajinan Tangan di Eropa

Persyaratan Kemasan

Kemasan produk yang diperdagangkan secara internasional diterapkan persyaratan tambahan dan/atau persyaratan yang lebih ketat dibanding produk yang diperdagangkan secara domestik di Uni Eropa, karena produk tersebut dapat mengalami waktu transit yang lebih lama dan mendapat perlakuan/penanganan yang lebih kasar.

Sejalan dengan hal tersebut, bahan kemasan harus memperhatikan pembatasan yang ditetapkan dalam peraturan tentang kemasan dan limbah kemasan, untuk mencegah banyaknya limbah kemasan, mendorong daur ulang kemasan serta mengurangi limbah kemasan pada pembuangan akhir, khususnya terkait dengan tingkat konsentrasi maksimum logam berat yang terkandung di dalamnya.

Selain itu, dalam Direktif ini ditetapkan persyaratan pelabelan, yaitu jenis bahan kemasan yang digunakan. Langkah perlindungan terhadap masuknya organisme berbahaya bagi tanaman atau produk tanaman ke kawasan Uni Eropa, mengatur bahan kemasan kayu untuk transportasi, berlaku juga untuk kerajinan tangan.

Transportasi Untuk Peraturan

Bahan kemasan kayu untuk transportasi harus mematuhi peraturan untuk mencegah masuknya hama, khususnya terkait dengan pelepasan kulit batang atau debarking (pada umumnya menetapkan bahwa bahann kayu harus bebas dari kulit batang, perlakuan dengan salah satu metode yang disetujui Uni Eropa), dan penandaan (bahan kemasan kayu harus diandai (dicap) yang menyatakan kesesuaian dengan persyaratan Uni Eropa).

European Rapid Alert System (RAPEX) merupakan sistem notifikasi yang menginformasikan Negara Anggota Uni Eropa mengenai produk yang tidak aman yang masuk ke pasar Uni Eropa, sehingga upaya-upaya dapat diambil untuk menarik atau membatasi penjualan produk tersebut sebelum konsumen Uni Eropa terdedah dengan produk-produk berbahaya tersebut.

Kerajinan tangan dapat memiliki bahaya risiko kesehatan pada konsumen, dan oleh karena itu, dapat didaftarkan dalam database RAPEX.

Meningkatkan Ekspor Kerajinan Tangan Indonesia

Meningkatkan Ekspor Kerajinan Tangan Indonesia

Meningkatkan Ekspor Kerajinan Tangan Indonesia – Kerajinan tangan atau hastakarya atau kriya merupakan kegiatan seni yang berfokus pada keterampilan tangan dan fungsi untuk mengubah bahan baku yang banyak ditemui di lingkungan menjadi benda-benda yang tak hanya bernilai guna, tapi juga bernilai estetis.

Kriya dapat “meminjam” banyak pengetahuan dalam seni rupa murni misalnya cara mematung atau mengukir untuk membuat produk, namun tetap dengan tak terlalu berkonsentrasi kepada kepuasan emosi seperti yang biasa terjadi misalnya pada karya lukis dan patung.

Berdasarkan Pada Tradisi

Kriya juga lebih sering berdasarkan pada tradisi daripada penemuan yang sering ditemukan secara individu oleh seorang perupa. Kriya umumnya dapat berbentuk karya dari tanah, batu, kain, logam maupun kayu.

Meningkatkan Ekspor Kerajinan Tangan Indonesia

Kerajinan tangan juga dapat dibuat menggunakan barang bekas yang ada di sekitar rumah. Barangnya yang mudah dijumpai dan cara membuat yang sederhana, membuat banyak orang tertarik untuk mencobanya. https://www.ardeaservis.com/

Kerajinan tangan yang dibuat dari bahan bekas, bisa menghasilkan barang yang lucu dan cantik, sekaligus bisa bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Tanpa mengeluarkan uang yang banyak, namun bisa menciptakan barang yang bisa digunakan dan mempunya nilai tambah, karena terbuat dari bahan-bahan yang diolah kembali. www.benchwarmerscoffee.com

Pembuatan kriya atau kerajinan tangan merupakan penyerap tenaga kerja yang besar bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Modal awal yang kecil, jam kerja yang fleksibel, kemudahan untuk bekerja dari rumah, dan kebebasan mengelola usaha menjadi daya tarik yang menyebabkan jumlah Usaha Kecil Menengah (UKM) di bidang kerajinan tangan terus bertambah.

Upaya Pendanaan

Selama ini, pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM telah bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) melakukan berbagai upaya pendanaan dan pembinaan untuk mendorong daya saing UKM.

Tetapi peranan produksi kriya di Indonesia terhadap ekspor secara keseluruhan ternyata belum signifikan. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa pada 2018 ekspor Indonesia masih didominasi oleh hasil sumber daya alam seperti bahan bakar migas, besi dan baja, hingga bubur kayu.

Walau beberapa produk kerajinan tangan Indonesia seperti batik, mebel, dan rotan telah cukup terkenal di dunia, hingga saat ini produk kerajinan tangan dari negara-negara Asia lainnya seperti Hong Kong dan China jauh lebih menguasai pasaran global.

Masih Minimal

Terlepas dari bantuan berupa dana bergulir dan pembinaan yang rutin dilakukan setiap tahunnya, pertumbuhan UKM di bidang kerajinan tangan masih minimal. Performanya di kancah global masih kalah dibandingkan negara-negara Asia lainnya. Berdasarkan penelitian yang saya lakukan, ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini. Pertama, harga yang terlalu tinggi bahkan untuk ukuran global.

Sebuah riset yang dilakukan oleh United States Agency International Development (USAID) tentang kerajinan tangan yang memimpin di pasar Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Karibia pada 2006 mengungkapkan bahwa produk kriya dari China memimpin pasar dikarenakan kuantitas yang banyak dan harganya yang murah.

Hal yang sebaliknya merupakan kerajinan tangan dari Indonesia. Kerajinan tangan Indonesia yang populer di dunia kebanyakan berupa karya seni batik, tenun, ukiran, dan pahatan yang membutuhkan waktu pembuatan yang lama serta skill dan ketelitian yang tinggi.

Kualitas yang baik dan jenis kerajinan yang one-of-a-kind seperti itulah yang menyebabkan harga kerajinan tangan dari Indonesia dibandrol dengan harga yang lebih mahal jika dibandingkan dengan produk kerajinan tangan dari negara seperti China dan Hong Kong yang diproduksi massal dan dijual dengan harga murah.

Penelitian Yang Sama

Namun, apakah harga produk yang tinggi itu dibarengi dengan peningkatan kualitas barang? Masih dari penelitian yang sama, USAID menyampaikan bahwa meskipun harganya terus naik, kualitas dan model kerajinan tangan dari Indonesia tidak ada perubahan yang berarti. Selain itu, tidak semua peminat karya seni sanggup untuk membeli banyak barang-barang handmade dengan harga yang tinggi.

Kedua, minimnya pengetahuan pelaku UKM mengenai pasar global. Kurangnya kemampuan untuk melakukan riset pasar, modal yang tidak mencukupi, hingga language barrier seringkali menjadi hambatan yang menyulitkan pelaku UKM memasarkan produknya di pasar global. Butuh kemampuan dan dedikasi waktu untuk memahami minat konsumen dan tidak semua pelaku UKM memiliki hal ini.

Modal yang diperlukan untuk mempromosikan produk hasil karya Indonesia ke luar negeri pun tentunya tidak kecil jumlahnya. Akibatnya, banyak pelaku UKM yang menjual produknya dengan harga rendah pada para broker yang memiliki modal dan akses ke pasar global. Broker inilah yang kemudian mengeruk keuntungan besar, alih-alih pelaku UKM itu sendiri. Lambat laun, praktik ini bisa mematikan industri kerajinan tangan Indonesia.

Memanfaatkan Teknologi

Di zaman yang serba terhubung dengan teknologi seperti saat ini, strategi utama yang dapat diambil pemerintah adalah turut memanfaatkan teknologi untuk mendorong perkembangan sektor industri kerajinan tangan.

Pertama, untuk meningkatkan kemampuan UKM menembus ke pasar global, pemerintah dapat membuat marketplace khusus produsen. Amerika Serikat sudah memiliki marketplace sejenis dengan nama Etsy, di mana seseorang dapat menjual barang buatan tangan mereka via online secara global.

Dari sini, pemerintah dapat meningkatkannya selevel lebih tinggi, yaitu dengan menggandeng yayasan khusus member pengrajin. Contoh yayasan seperti ini adalah Asosiasi Eksportir dan Produsen Handicraft Indonesia (ASEPHI).

Meningkatkan Ekspor Kerajinan Tangan Indonesia

Mengapa harus yayasan khusus member pengrajin? Bekerja sama dengan yayasan dapat berperan sekaligus sebagai sistem kurasi seller di marketplace. Yayasan pengrajin pasti akan melakukan serangkaian uji standar kualitas sebelum menerima pengrajin menjadi member-nya. Hal ini tentunya akan membantu pemerintah memastikan hanya barang-barang berkualitas yang didagangkan di marketplace nantinya.

Marketplace Khusus

Selain itu, pendirian marketplace khusus pengrajin ini juga akan mengurangi peran broker dan meningkatkan peran aktif pelaku UKM secara langsung di pasar konsumen. Lebih lagi, jika pelaku UKM berinteraksi langsung dengan konsumen melalui marketplace, bukan melalui broker, maka pelaku UKM akan lebih memahami minat dan standar harga konsumennya.

Hal-hal ini seharusnya dapat meningkatkan daya jual kerajinan tangan Indonesia tidak hanya di pasar global tetapi juga di pasar lokal.

Kedua, untuk mengatasi permasalahan harga yang dianggap kurang dapat bersaing dengan kerajinan tangan dari negara lain, riset pasar dan harga bahan pokok dapat menjadi kuncinya. Ketika banyak pelaku UKM yang minim pengetahuan mengenai pasar dan harga bahan pokok, di sinilah pemerintah dapat turun tangan dengan melakukan riset yang menyeluruh.

Dengan tersedianya riset resmi dari pemerintah untuk dimanfaatkan oleh para pelaku UKM, diharapkan biaya produksi dan harga jual akan menurun, dan pelaku UKM juga akan lebih memahami minat pasar yang ingin dituju dan menyesuaikan produksinya..

Indonesia merupakan salah satu negara dengan ragam budaya dan kesenian terbanyak di dunia, sudah sewajarnya jika pemerintah memanfaatkan kekayaan ini untuk kesejahteraan bangsa yang sebaik-baiknya. Namun, faktanya masih diperlukan perhatian lebih dari pemerintah untuk membantu mengembangkan ekspor kerajinan tangan yang saat ini produksinya masih didominasi oleh pelaku UKM.

Melalui langkah-langkah strategis yang diambil pemerintah nantinya, diharapkan akan membuka jalan bagi para pelaku UKM untuk tembus ke pasar global; mempopulerkan karya seni dan kerajinan tangan khas Indonesia, sekaligus meningkatkan penerimaan ekspor negara dari sektor industri kerajinan tangan.

Desa Pembuat Kerajinan Tangan di Vietnam

Desa Pembuat Kerajinan Tangan di Vietnam

Desa Pembuat Kerajinan Tangan di Vietnam – Di masa lalu, setelah masa panen, orang-orang Vietnam membuat kerajinan tangan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Produk mereka sangat terampil dan canggih, meskipun mereka adalah petani dan tidak berspesialisasi dalam kerajinan tangan. Teknik-teknik pembuatan kerajinan mereka dirahasiakan, tetapi diajarkan kepada kerabat atau sesama penduduk desa.

Desa, oleh karena itu, menjadi lembaga yang sangat penting dalam industri kerajinan. Nama desa menjadi merek dagang produk kerajinan yang dibuat oleh penduduk desa. Đình làng- kuil desa menjadi tempat ibadah dan tổ nghề orang yang pertama kali mengajar penduduk desa untuk melakukan pekerjaan kerajinan tangan ini.

Desa Pembuat Kerajinan Tangan di Vietnam

Ketika urbanisasi melanda Vietnam, banyak orang datang ke kota-kota dan memprofesionalkan pekerjaan kerajinan yang telah mereka lakukan di desa lama mereka. Mereka tidak bersaing satu sama lain tetapi berkumpul di phường / hội, bentuk baru desa kerajinan tangan, untuk membantu orang lain untuk meningkatkan kemampuan mereka. https://www.ardeaservis.com/

Pemerintah Vietnam telah mengakui sekitar 1500 desa kerajinan tangan, di mana sekitar 300 desa kerajinan tangan tradisional. Desa-desa ini memelihara warisan kerajinan tangan negara. Berikut ini kami merangkum beberapa desa di Vietnam yang dikenal karena kerajinan tangan mereka. https://www.benchwarmerscoffee.com/

Đông Hồ

Lukisan Đông Hồ adalah produk eksklusif desa Đông Hồ, sebuah desa kerajinan yang terletak di tepi kiri Sungai Đuống di Provinsi Bắc Ninh, sekitar 35 km dari Hanoi. Pengrajin di desa ini sering menghasilkan bahan baku sendiri untuk pembuatan seperti kertas điệp dan warna-warna alami.

Dalam mencetak gambar, pengrajin useông Hồ menggunakan jenis kertas khusus bernama giấy điệp. Kertas ini diperoleh dengan cara yang hampir sama seperti kertas pada umumnya. Kulit pohon dó, yang biasanya tumbuh di Provinsi Tuyên Quang, direndam dalam air selama berbulan-bulan, kemudian dicampur dengan bubuk kerang (sò điệp), yang merupakan asal nama kertas, dan beras ketan untuk membuat lembaran kertas.

Karena unsur kerang dan beras ketan, kertas điđp memiliki latar belakang yang berkilau dan eksotis dan mampu menambah daya tahan warna. Warna cat yang digunakan dalam pencetakan disempurnakan dari berbagai jenis bahan alami yang mudah ditemukan di Vietnam.

Misalnya, warna merah diambil dari kerikil merah di Gunung Thiên Thai, sedangkan hitam berasal dari arang daun bambu yang terbakar. Dengan cara itu, sebuah lukisan Đông Hồ dapat mempertahankan warnanya untuk waktu yang lama.

Tahap terakhir membuat lukisan Đông Hồ adalah mencetak, balok kayu diaplikasikan dengan cat dan ditekan pada selembar kertas seperti perangko. Proses ini diulang dengan warna yang berbeda sampai pengrajin puas dengan lukisan itu. Satu potongan kayu untuk garis besar dan beberapa lainnya untuk setiap warna yang dicetak, dan mereka diukir dengan tangan dengan hati-hati agar potongan kayu dapat dipertahankan dari generasi ke generasi.

Gambar yang sudah selesai ditutup dengan lapisan pasta nasi (hồ nếp) untuk memperkuat daya tahan ilustrasi dan warna-warnanya dan kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari. Di masa lalu, untuk mempersiapkan Tết, pengrajin harus memulai proses pembuatan lukisan ini enam atau tujuh bulan sebelumnya.

Kim Bồng

Desa pengrajin kayu Kim Bồng adalah sebuah desa yang terletak di komune Kim, Ho An, Provinsi Quang Nam, yang paling terkenal karena pertukangannya (termasuk pembuatan kabinet dan pembuatan kapal) dan produk-produk perkayuan tradisional.

Didirikan pada abad ke-15, mencapai puncaknya pada abad ke-18, di mana pengrajin desa menyumbangkan keterampilan mereka dalam pengerjaan kayu untuk banyak proyek yang berbeda, termasuk ibukota Kekaisaran di Huế. Menggunakan keterampilan pembuatan kapal mereka, mereka memasok kapal dan ghe bầu (kapal besar yang digunakan untuk berlayar) untuk kegiatan pelabuhan komersial sibuk Hội An.

Untuk menghadapi penurunan minat dalam profesi perkayuan selama abad ke-20, desa berhasil menawarkan pelatihan dan insentif lainnya kepada peserta magang muda, menghasilkan peningkatan menjadi lebih dari 200 pekerja kayu dan 18 perusahaan ukiran kayu yang berbeda pada 2008.

Selain itu, proyek pariwisata berbasis masyarakat yang sukses di Kim Bồng telah memungkinkan pendapatan pariwisata yang lebih besar untuk desa; Keberhasilan usaha ini telah disarankan sebagai pola untuk proyek pariwisata berkelanjutan di masa depan di seluruh Asia Tenggara.

Desa Pembuat Kerajinan Tangan di Vietnam

Hàng Trống

Tema umum dalam lukisan Hang Trong adalah simbol spiritual dan budaya seperti harimau putih (hổ trắng) atau ikan mas (cá chép), yang menunjukkan pengaruh yang lebih kuat dari agama Buddha dan Taoisme daripada dalam lukisan Dong Ho.

Namun, selain gambar-gambar tema pemujaan, pengrajin Hang Trong juga membuat lukisan dengan tema rakyat seperti Dong Ho seperti Bịt mắt bắt dê (buff blind-man’s buff), R buffng rắn (mengikuti pemimpin) atau Thầy đồ Cóc (sarjana kodok) untuk dekorasi keluarga selama liburan Tết.

Nilai estetika dalam gambar lukisan Hang Trong lebih urban daripada di gambar Dong Ho yang dibuat di pedesaan dan sering mencerminkan perspektif petani. Beberapa gambar populer lukisan Hang Trong adalah Ngũ hổ (Five Tigers), Lý ngư vọng nguyệt (Ikan Mas Melihat Bulan), Tứ bình (Empat musisi wanita) dan Tố nữ (Gadis Perawan).

Dalam membuat lukisan Hang Trong, pengrajin mulai dengan balok kayu untuk mencetak garis hitam, kemudian menggambar detail dan akhirnya mewarnai gambar dengan tangan. Karena bagian utama dari proses ini dibuat oleh tangan pengrajin, gambar Hang Trong sedikit berbeda satu sama lain, sehingga mereka menjadi lebih berharga tinggi bagi pelanggan di Hanoi.

Kertas yang digunakan untuk membuat lukisan Hang Trong disebut kertas Xuyến chỉ (giấy Xuyến chỉ), yang berbeda dari kertas warna alami lukisan Dong Ho. Pengrajin Hang Trong mewarnai gambar dengan pigmen, dan oleh karena itu nada lukisan Hang Trong biasanya cerah dan menarik dengan warna-warna utama seperti merah muda, biru, hijau, merah dan kuning.

Bát Tràng

Porselen dan tembikar Bát Tràng adalah jenis keramik yang dibuat di desa Bát Tràng, di pinggiran kota Hanoi, Vietnam utara. Desa ini terletak di daerah yang kaya akan tanah liat yang cocok untuk membuat keramik. Keramik Bāt Tràng dianggap beberapa produk porselen paling terkenal di Vietnam selain dari Chu Đậu, Đồng Nai, Phu Lang, dan Ninh Thuận. Sejarah pembuatan keramik di desa ini dapat ditelusuri hingga abad ke-14.

Salah satu museum seni keramik yang terkenal dan satu-satunya di Bát Tràng adalah Bát Tràng Museum / Museum Seni Keramik oleh Vũ Thắng.

Vạn Phúc

Vạn Phúc adalah sebuah desa yang secara tradisional dikaitkan dengan tenun sutra di Hà Đông, terletak di 8 km barat daya Hanoi.

Ini adalah desa sutra paling terkenal di Vietnam, dan salah satu desa kerajinan yang paling berkembang dan paling banyak dikunjungi di dekat Hanoi yang memiliki lebih dari 90 desa kerajinan yang ditunjuk secara resmi.